Sosiometri
adalah suatu metode untuk mengumpulkan data tentang pola dan struktur hubungan
antara individu-individu dalam kelompok. Metode ini mula-mula dikembangkan oleh
Moreno an Jenning. Metode ini didasarkan atas postulat-postulat bahwa kelompok
mempunyai struktur yang terdiri dari hubungan-hubungan interpersonal yang
kompleks. Hubungan-hubungan ini dapat diukur secara kuantitatif maupun secara
kualitatif. Posisi tiap-tiap individu dalam struktur kelompoknya dan
hubungannya yang wajar dengan individu yang lain dapat diukur dengan metode
ini. ( Wayan Nur Kencana, 1993 )
Sosiometri
adalah suatu metode pengumpulan serta analisis data mengenai pilihan,
komunikasi, dan pola interaksi antar-individu dalam kelompok. Dapat dikatakan
bahwa sosiometri adalah kajian dan pengukuran pilihan sosial. Sosiometri
disebut pula sebagai sarana untuk mengkaji “tarikan” (attraction) dan tolakan
(repulsion) anggota-anggota suatu kelompok. ( Hotman M. Siahaan, 2005).
Seseorang
diminta untuk memilih satu orang lain atau lebih berdasarkan criteria yang tlah
disediakan oleh peneliti: “Denan siapakah anda bekerja?” “Dengan sispakah anda
bermain?” Kemudian orang itu membuat pilihan-satu, dua, tiga pilihan atau
lebih-diantara anggota kelompok (biasanya) atau anggota-anggota kelompok lain.
Pilihan
sosiometri hendaknya dipahami secara agak lebih luas. Ia tidak hanya berarti
pilihan “antara orang-orang”, melainkan dapat pula “pilihan kelompok-kelompok
minoritas”. Pilihan-pilihan tersebut tergantung pada instruksi serta pelayanan
yang diberikan kepada individu.
Metode
sosiometri memegang peranan yang penting dalam pengukuran hubungan sosial.
Dengan sendirinya, setiap hubungan antara individu dengan individu lainnya,
kita batasi dalam hubungan tertentu seperti hubungan dalam kelas atau dalam
kelompok-kelompok kegiatan lainnya.
Sosiometris
dapat di artikan sebagai pendekatan toeritis dan metodologis terhadap
kelompol kelompk yang di ciptakan mula mula oleh Moreno dan kemudian di
kembangkan oleh Jennings dan dengan yang lainnya. oada dasarnya
berhubungan dengan “daya tarik” (attration) dan “penolakan” (repulsion)
yang dirasakan oleh individu individu terhadap satu sama lain dan implikasi
perasaan perasaan ini bagi pembentukan dan struktur kelompok.
suatu uji coba
pada umumnya mencakup pertanyaan pertanyaan yang meminta anggota anggota
kelompok untuk saling menentukan peringkat mereka berdasarkan efektivitas dalam
melaksanakan tugas dan daya tarik antarpribadi. Suatu analisis terhadap uji
coba memberikan gambaran tentang berbagia konfigurasi sosial atau struktur yang
telah di kembangkan oleh anggota kelompok.
Meskipun
sosiometris tidak langsung berkepentingan dengan komunikasi, struktur
sosiometris dari suatu kelompok tidak bisa di sangkal berbungan dengan beberapa
hal yang terjadi dalam komunikasi kelompok. tampaknya cukup masuk akal untuk
menggap bahwa individu individu yang merasa tertarik satu sama lain dan yang
saling menempatkan diri pada peringkat yang tinggi, akan lebih suka
berkomunikasi sedemikan rupa sehingga membedakan mereka dari berkomunikasi
dengan anggota anggota kelompok yang saling membenci.
Contoh Teori Sosiometris:
Contoh 1 (attraction)
ada 4 orang
mahasiswa yang baru saja memasuki jenjang universitas yaitu Andi, Riko, Aji dan
Chandra. ke empat orang ini tidak mengenal 1 sama lain, pada suatu waktu mereka
berempat mendapatkan kesempatan menjadi 1 kelompok untuk mengerjakan tugas,
seiring mereka mengerjakan tugas kelompok tersebut, mereka saling berkenalan
dan menceritakan latar belakang dan hobi masing masing, sehingga tanpa di
sadari mereka mempunyai ketertarikan dalam suatu hal yang sama yaitu seni
musik. sehingga mereka menjadi sebuah kelompok yang kemana mana menjadi sering
berasama dan mereka pun membuat suatu group band.
Contoh 2 (repulsion)
ada 4 orang mahasiswa
baru yang berasal dari suatu sekolah menengah atas yang sama,yai itu A,D,F dan
G lalu mereka bertemu lagi di sebuah universitas,jurusa dan kelas yang sama dan
sudah saling mengenal sejak lama, akan tetapi mereka tidak mempunyai
keterkaitan yang sama dan menolak satu sama lain, A adalah seseorang yang
senang bermain futsal, D adalah seseorang yang gemar memodifikasi sepeda motor,
F adalah seseorang yang gemar bermain game online dan G adalah seseorang yang
gemar bekerja setelah pulang kuliah,sehingga mereka tidak dapat terbilang
menjadi susatu kelompok yang bersatu di karenakan mereka saling menolak.
v Manfaat sosiometri
Kegunaan dari
sosiometri secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memperbaiki struktur hubungan sosial para siswa di dalam kelasnya.
2. Memperbaiki
penyesuaian hubungan sosial siswa secara individual.
3. Mempelajari
akibat-akibat praktik-praktik sekolah terhadap hubungan sosial di kalangan
siswa.
4. Mempelajari
mutu kepemimpinan dalam stuasi yang bermacam-macam.
5. Menemukan
norma-norma pergaulan antarsiswa yang diinginkan dalam kelompok / kelas bersangkutan.
v Macam-macam Sosiometri
Metode
sosiometri ini mencoba untuk menemukan individu dalam situasi di mana mereka
secara spontan mengungkapkan hubungannya. Sosiomerti dibedakan menjadi tiga
tipe yaitu :
1. Tipe
Nominatif ( nomination )
2. Tipe
Skala Bertingkat ( Rating scale )
3. Tipe
Siapa Dia ( who’s they )
Berikut ini akan dibicarakan
secara berturut-turut masing-masing tipe tersebut.
a. Sosiometri Tipe Nominatif
Dalam tipe ini setiap individu dalam kelompok ditanyai, siapa-siapa kawan
yang disenangi / tidak disenangi untuk diajak melakukan suatu aktivitas
tertentu atau siapa kawannya dalam suatu pola hubungan tertentu. Pilihan itu
harus ditulis berurutan dari pilihan pertama ( paling disenangi ), pilihan
kedua dan seterusnya.
Contoh-contoh
pertanyaan untuk sosiometri tipe nominatif antara lain sebagai berikut :
1. Dengan
siapakah anda ingin duduk dalam satu bangku ?
2. Dengan
siapa anda senang bermain ?
3. Siapakah
kawan yang terbaik ?
4. Dengan
siapakah anda senang bekerjasama ?
5. Apabila
anda mendapatkan kesulitan-kesulitan, kepada siapakah anda biasanya meminta pertolongan ?
6. Apabila
kelas anda akan melakukan kerja kelompok, dengan siapakah anda senang
berkelompok ?
Jawaban-
jawaban dari pertanyaan tersebut kita susun dalam suatu tabel. Dalam tabel yang
disusun, akan dapat kita ketahui dua hal, yaitu : pertama akan dapat diketahui
luas tidaknya hubungan sosial seseorang berdasarkan banyak sedikitnya ia
mendapat pilihan dari teman-temannya. Kedua, dapat diketahui intensitas
hubungan seseorang berdasarkan nomor pilihan yang ditujukan kepadanya.
Nama-nama pemilih ditulis di tepi sebelah kiri
berturut-turut dari atas ke bawah, sedangkan nama-nama yang dipilih ditulis di
sebewlah atas dari kiri ke kanan. Siswa putra dan putri sebaiknya disusun
secara terpisah untuk memudahkan analisis apakah ada perpecahan antara siswa
putra dan putri. Pilihan pertama kita beri skor 3, pilihan kedua kita beri skor
2, dan pilihan ketiga kita beri skor 1.
b. Sosiometri Tipe Skala Bertingkat
Dalam tipe ini disediakan sejumlah
statement yang disusun secara bertingkat, yaitu dari statemen yang menyatakan
huungan yang paling dekat, sampai dengan statemen yang menyatakan huungan yang
paling jauh. Dalam setiap statemen kepada individu diminta untuk mengisi nama
salah seorang temannya yang hubungannya sesuai dengan yang dinyatakan tersebut.
Contoh-contoh statemennya adalah sebagai berikut :
1. Saya
sangat menyenangi teman ini. Saya sangat senang bersama-sama dengan teman ini
kemanapun saya pergi. Kalau saya mempunyai problem kepadanyalah saya minta
bantuan. Sebaliknya, saya pun senantiasa siap membantunya. Teman tersebut
adalah…………...
2. Saya
menyenangi teman ini. Saya sering bekerjasama dengannya dalam menyelesaikan
tugas-tugas tertentu. Saya juga sering berbincang-bincang dengannya. Teman yang
saya maksud tersebut adalah …………………………….
3. Saya
dapat bergaul secara baik dengan teman ini. Saya tidak keberatan. kalau ia
merupakan salah satu anggota kelompok kami. Saya dapat bekerja sama dan bemain
dengan teman ini dalam kegiatan- kegiatan sekolah, walaupun di luar sekolah
saya jarang sekali berhubungan dengannya. Teman tersebut adalah…………………………………
4. Saya
tidak begitu akrab dengan teman ini. Di sekolah saya hanya bicara seperlunya
saja. Kalau bertemu di jalan biasanya kami hanya saling mengangguk atau sekedar
saling senyum atau saling menegur dengan ucapan “hallo” saja. Teman yang saya
maksud tersebut adalah……………….
5. Saya
tidak menyukai teman ini. Saya selalu berusaha untuk menghindari pertemuan
dengan teman ini. Saya keberatan kalau ia dimasukkan ke dalam kelompok kami.
Teman yang saya maksud tersebut adalah ……………………….
Jawaban
atau isian terhadap statemen- statemen tersebut disusun dalam suatu tabulasi
arah pilih. Pilihan pertama diberi skor 2, pilihan kedua diberi skor 1, pilihan
ketiga diberi skor 0, pilihan keempat diberi skor -1 dan pilihan kelima diberi
skor -2.
c. Sosiometri Tipe Siapa Dia
Dalam
tipe ini disediakan sejumlah statement tentng sifat-sifat individu. Sebagian
dari statemen- statemen tersebut mengungkapkan sifat yang positif dan sebagian
lagi mengungkapkan sifat yang negatif. Kepada masing-masing anggota kelompok
diminta memilih kawan-kawannya yang mempunyai sifat yang cocok dengan yang diungkapkan oleh statemen tersebut.
Sosiometri
tipe ini sering juga disebut tipe “terkalah dia” (guess who). Dan karena pada
setiap statemen ada kemungkinan pilihan lebih dari seorang, maka tipe ini
sering juga disebut tipe “siapa mereka”
(who are they).
v Hal yang perlu diperhatikan
Metode
sosiometri rupanya merupakan metode pengumpulan data yang makin banyak
digunakan. Walaupun demikian, hendaknya
digunakan secara hati-hati. Item-item sosiometrik dapat memberikan efek yang
kurang baik terhadap beberapa siswa karena merasa terkucilkan setelah tau bahwa
ia tidak disukai oleh teman-temannya. Metode ini dapat menyadarkan bahwa ia
terkucilkan dan tidak disukai oleh teman-temannya yang sebelumnya tidak
disadari.
Kesimpulan
Setelah menyusun tugas
tentang sosiometri ini dapat disimpulkan bahwa, sosiometri adalah suatu metode
pengumpulan data tentang pola dan struktur hubungan antara individu-individu
dalam suatu kelompok. Metode ini juga dinilai efektif maka tidak mengherankan
jika metode ini banyak dipakai karena metode ini relatif mudah diperaktekkan
dan hasinya pun dapat dipergunakan untuk mengetahui siapa-siapa yang kurang
disenangi dalam kelompoknya dan sispa-siapa yang disenangi serta populer di
kelasnya, sehingga dapat diambil langkah tindak lanjut yang sesuai agar siswa
yang kurang disenangi tersebut dapat mengubah perilaku dan sikapnya sehingga
tidak lagi dijauhi oleh teman-temannya. Selanjutnya dapat dilakukan langkah-langkah bimbingan terhadap anak yang
bersangkutan.
Selain itu, guru
pembimbing juga perlu memberikan pengertian kepada siswa –siswa yang lainnya
agar tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul dan bersedia menerima perbedaan
setiap individu.
http://ilham232.wordpress.com/2012/04/09/teori-abx/
diakses pada tanggal 21 april 2013 pukul 14:09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar