Jumat, 12 Juli 2013

Opini Publik



1.      Pengertian dan Macam-Macam Opini
Opini adalah sebuah pendapat yang berbeda-beda dari setiap individu.
Macam-macam opini:
- Opini personal
   Adalah opini yang berasal hanya dari 1 individu
- Opini masyarakat
   Adalah opini yang berasal dari sejumlah individu tetapi belum terukur tingkat kepercayaannya.
- Opini public
a. Opini publik adalah suatu campuran yang terdiri dari berbagai macam; pikiran, kepercayaan, paham, anggapan, prasangka, dan hasrat.
b. Opini publik  adalah  pendapat  rata-rata kelompok tertentu  atas suatu hal yang penting
c. Opini Publik adalah pendapat sejumlah individu yang sudah terukur  tingkat kepercayaannya.

2.      Faktor- faktor yang mempengaruhi opini Publik
a.  Pendidikan
Pendidikan, baik formal maupun non formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang. Orang berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan. Yang terakhir cenderung mengikut.
b. Kondisi Sosial
Masyarakat yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit daripada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi dengan luar sulit dilakukan.
c.  Kondisi Ekonomi
Masyarakat yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang tenang dan demokratis
d. Ideologi
Ideologi adalah hasil kristalisasi nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideologi cenderung mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
e. Organisasi   
Dalam organisasi orang berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
f. Media Massa
Persepsi masyarakat dapat dibentuk oleh media massa. Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara pemberitaan yang sensasional dan berkesinambungan.

3.      Proses Pembentukan Opini
a. Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan.
b. Munculnya beberapa alternatif memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif.
c. Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok.
d. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.

4.      Metode Mengubah Opini
a. Tekanan (pressure)
Lebih banyak menggunakan pengaruh,baik secara individu yang mempunyai kewibawaan/charisma pribadi maupun berdasarkan kekuasaan jabatan atau kekuasaan tertentu.
b.  Membeli (buying)
Sama dengan “membeli suara” alias menyogok dengan sejumlah uang (money politic) agar bias memperoleh dukungan,cara inin sering dipergunakan dalam kehidupan masyarakat dalam pemilihan kepala desa dan sebagainya ,termasuk kegiatan orsospol dalam pemilu untuk mencati dukungan suara lebih banyak.Kegiatan membeli suara opinipublik ini juga diperlukan dalam rapat pemegamg saham di perusahaan, termasuk pihak pejabat humas (PRO) dalam berupaya menjaga publisitas di media pers atau citra lembaga/institusi di mata masyarakat dan pers dengan cara membelikan “amplop” kepada oknum wartawan yang selama ini telah dibina dalam aktivitas di lingkungan instansinya masing-masing.
c. Bujukan/ persuasi (persuasive)
Yang paling tepat atau wajar dalam aktivitas peranan PR dalam membentuk atau merekayasa opini public,yaitu dengan cara membujuk.

5.      Kemampuan Opini Publik
Dari definisi dan sifat-sifat opini publik di atas, dapat dikemukakan bahwa:
1. Peristiwa-peristiwa yang bersifat luar biasa dapat mengubah opini publik seketika. Opini publik tersebut tidak akan stabil sebelum peristiwa ini menunjukkan perkembangan yang jelas.
2. Opini publik sangat peka terhadap berbagai peristiwa penting.
3. Opini pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh peristiwanya dari pada oleh kata-kata, kecuali jika kata-kata itu sendiri merupakan suatu peristiwa
4. Pernyataan lisan dan tindakan penanggulangan hanya bisa dilakukan pada saat opini belum terbentuk dan pada waktu orang-orang masih dalam keadaan bimbang dan mencari keterangan dari sumber yang dapat dipercaya
5. Pada umumnya, opini publik tidak mendahului kejadian tetapi hanya bereaksi terhadap kejadian atau keadaan.
6. Opini mudah berubah, kecuali jika orang-orang merasa bahwa kepentingan pribadinya benar-benar bersangkutan atau jika opini yang dibangkitkan oleh kata-kata diperkuat oleh peristiwa nyata.
7. Secara psikologis, opini pada dasarnya ditentukan oleh kepentingan pribadi. Berbagai peristiwa, kata-kata dan hal-hal lain mempengaruhi opini bila ada hubungannnya dengan kepentingan pribadi, dll.
8. Jika kepentingan pribadi sudah tersangkut, maka tidaklah mudah untuk mengubah opini public
9. Bila kepentingan pribadi sudah tersangkut, maka opini publik dalam negara demokrasi cenderung untuk mendahului atau bahkan mendikte kebijakan pemerintah atau pihak lain yang berwenang.
10. Jika suatu opini didukung oleh mayoritas yang tidak begitu kuat, atau jika opini tidak mempunyai dasar-dasar yang kuat, maka peristiwa berikutnya mudah mengubah opini dan arah penerimaanya.
11. Pada saat-saat kritis, setiap orang menjadi lebih peka terhadap kemampuan pemimpinannya dan apabila mereka mempunyai kepercayaan terhadapnya, maka mereka akan bersedia untuk memberikan lebih banyak tanggung jawab kepadanya dari pada biasanya. Tetapi apabila kepercayaana mereka itu berkurang, maka toleransi mereka pun akan berkurang dari biasanya.
12. Masyarakat biasanya segan untuk menentang keputusan yang telah diambil oleh pimpinannya dalam keadaan kritis, apalagi bila mereka merasa diikutsertakan dalam pengambilan keputusan tersebut.
13. Membentuk opini tentang sesuatu yang ada hubungannya dengan suatu tujuan tertentu lebih mudah dari pada membentuk opini mengenai metode-metode yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.
14. Opini publik, sama halnya dengan opini pribadi, mengandung suatu keinginan. Apabila opini itu hanya didasarkan pada keinginan saja, bukan pada suatu penerangan, maka hal itu cenderung untuk menunjukkan perhatian yang besar sekali pada suatu peristiwa.
15. mengenai kepentingannya sendiri, mereka semakin cenderung untuk melontarkan opini yang lebih ojektif

Konsep Opini Publik

Perbincangan sehari-hari pendapat masyarakat disamakan dengan pendapat umum. Akan tetapi salah satu pakar ilmu komunikasi Universitas Indonesia berpendapat, misalnya pengertian publik opinion oleh Jafar H. Assegaf dan R.Rukomy mengungkapkan bahwa lebih tepat jika orang menggunakannya dengan istilah opini publik sebagai pengganti dari kata pendapat umum. Alasannya sebagai berikut :
  1. Istilah pendapat umum dalam kamus bahasa Indonesia bahwa kosa kata dapat berarti mendapat imbuhan dengan awalan pen. Kata dapat, yaitu kemampuan untuk berbuat sesuatu
  2. Kata umum berarti luas atau jamak dan tidak spesifik yang menunjukan kepada kelompok tertentu.
  3. Sebaliknya istilah publik lebih tepat dan mempunyai arti sempit yang mewakili kelompok tertentu
  4. Opini adalah serapan dari bahasa asing (opinion), merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan kata-kata baik dalam bentuk opini tertulis maupun secara lisan bisa juga sebagai perilaku, sikap, tindakan, pandangan, dan tanggapan lain sebagainya (Ruslan, 1999). Sebenarnya untuk memahami opini seseorang dan publik tersebut menurut R.P. Abelson ( Ruslan, 1999) bukanlah hal yang mudah, karena mempunyai kaitan yang erat dengan :
    1. Keprcayaan mengenai sesuatu
    2. Apa yang dirasakan dan menjadi sikapnya
    3. Persepsi yaitu suatu proses memberikan makna yang dianut seseorang atau masyarakat berakar dari berbagai faktor:
a.       Latar belakang budaya, kebiasaan, dan adat istiadat yang dianut  seseorang atau masyarakat.
b.      Pengalaman masa lalu seseorang kelompok tertentu menjadi landasan berpikir atas pendapat dan pandangannya
c.       Nilai-nilai yang dianut
d.      Berita-berita dan pendapat-pendapat yang berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang. Bisa diartikan berita berita yang dipublikasikan tersebut dapat sebagai penbentuk opini publik di masyarakat.
Sementara itu pengertian publik menurut Herbet Blumer (dalam Nugroho: 2004) adalah sebagai kelompok manusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat-ayarat dihadapkan oleh suatu masalah,terdapat perbedaan pendapat dalam menyelesaikan masalah dan adanya diskusi untuk mencari jalan keluar.Publik sederhananya adalah sejumlah individu yang tidak harus saling mengenal (khususnya secara pribadi) namun terikat pada suatu isu atau masalah yang sama,berkeinginan untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah tersebut secara rasional,dimana di dalam proses tersebut terjadi diskusi publik yang rasional melalui media komunikasi massa dan pribadi.Sedangkan defenisi publik lainnya yaitu sejumlah orang banyak yang terikat pada suatu keharusan mengambil bagian dalam kelompok-kelompok orang banyak yang mempunyai sasaran perhatian dan tujuan yang sama.
David Truman (dalam Hennessy 1990) menyatakan Opini publik (pendapat umun) terdiri atas pendapat sekelompok individu yang bersama-sama membentuk masyarakat yang sedang mereka diskusikan. Hal ini tidak mencakup semua pendapat individu, tetapi yang yang berhubungan dengan isu atau keadaan yang menentukan mereka sebagai suatu masyarakat. Arthur Kornhauser (dalam Hennessy 1990) menyatakan bahwa pendapat umum agaknya paling baik dipikirkan sebagai pandangan dan perasan yang sedang hidup dikalangan rakyat tertentu pada saat tertentu mengenai setiap isu yang menarik perhatian rakyat. Jadi Opini publik (pendapat umum) adalah Kompleks Preferensi yang dinyatakan sejumlah orang tertentu mengenai isu yang menyangkut kepentingan umum (Hennessy 1990).
Berbeda dengan William Albig, (dalam Abdurachman, 2001) mengemukakan bahwa opini publik adalah hasil dari interaksi antara individu-individu dalam kelompok apa saja. Hal ini berarti bahwa pendapat masyarakat timbul karena adanya interaksi antara individu-individu yang menyatakan pendapatnya dan opini baru akan menjadi pendapat masyarakat jika sudah dinyatakan.
Menurut Emory Bogardus (Abdurachman, 2001) mengemukakan pendapat umum adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan di dalam masyarakat demokratis. Opini publik bukan merupakan seluruh jumlah pendapat individu-individu yang dikumpulkan yang berarti sebagai berikut:
  1. Opini publik bukan merupakan kata sepakat (senstemmig, unanimous).
  2. Tidak merupakan jumlah pendapat yang dihitung secara “Numerical
(numerik, menurut jumlah) berapa jumlah orang terdapat di masing-masing pihak, sehingga mayoritas opini dapat disebut opini publik. Ini tidak dapat dibenarkan. Memang kadang-kadang opini publik merupakan opini dari jumlah mayoritas orang. Tetapi bila opini dari mayoritas orang-orang itu lemah, tidak mempunyai tujuan, tidak berdasarkan pada sesuatu pendirian, maka opini publik ini, seperti dikatakan oleh Ferdinand Tonnis, akan lekas bayar dan berubah haluannya, karena sifatnya serupa dengan uap. Sebaliknya opini yang dinyatakan oleh jumlah minoritas orang-orang tetapi dinyatakn dengan tegas, berdasarkan prinsip-prinsip yang kuat, maka opini itu akan dapat berkembang dan dapat merupakan suatu kekuatan.
Opini publik hanya dapat berkembang dinegara-negara demokratis dimana terdapat kebebasan bagi tiap individu untuk mengembangkan pendapatnya dengan lisan, tertulis, gambar-gambar, isyarat dan lambang lainnya yang dapat dimengerti. Kebebasan untuk menyatakan opini pengembangannya tidak akan terlepas dari sistem pers yang dianut oleh masyarakat itu sendiri.
Ada tiga macam / jenis opini publik menurut Nimmo (2001:25) yaitu :
1. Wajah Opini Massa adalah pengungkapan yang sebagian besar tidak  terorganisasi yang disebut publik, komunitas opini latar belakang, konsensus atau suasana publik. Opini berasal dari perseorangan  yang mencapai pilihan personal dan konsidensi pilihan ini melalui selektifitas konvergen (suatu alat untuk mencapai ketertiban).
2. Wajah Opini Kelompok yang terdiri dari kelompok usaha,serikat buruh, organisasipertanian, kelompok konumen, bahkan badan pemerintahan yang mengambil posisi publik dalam perselisihan. Setiap kelompok merupakan publik tersendiri yang dipengaruhi oleh konsekuensi pertikaian tertentu dengan berbagai cara. Wajah opini publik ini muncul baik melalui alat kontrol sosial yang terorganisasi (propaganda) maupun memberi atau menerima dari kelompok yang saling melakukan  negosiasi.
3. Wajah Opini Rakyat adalah penjumlahan opini seseorang seperti yang diukur oleh pool dan survey politik kecenderungan ukuran yang lain, pilihan membeli pada konsumen,pemberian suara pada pemilihan umum, dan lain-lain. Opini publik diturunkan dari proses kontrol, konvergensi, seleksi, diri dan negosiasi serta merupakan produk gabungan kasalah lingkungan propaganda,periklanan,dan retorik media organisasi massa dan personal.

1 komentar:

  1. Online Casino Sites - Lucky Club
    There are no real gambling sites that allow you to play at online casino sites. Online Casino Sites, Playtech Casinos and a 카지노사이트luckclub growing list of online casino

    BalasHapus