1. Pengertian dan Macam-Macam
Opini
Opini
adalah sebuah pendapat yang berbeda-beda dari setiap individu.
Macam-macam
opini:
- Opini personal
Adalah opini yang berasal hanya dari 1
individu
- Opini
masyarakat
Adalah opini
yang berasal dari sejumlah individu tetapi belum terukur tingkat kepercayaannya.
- Opini public
a. Opini publik adalah suatu campuran yang terdiri
dari berbagai macam; pikiran, kepercayaan, paham, anggapan, prasangka, dan
hasrat.
b. Opini publik adalah pendapat rata-rata
kelompok tertentu atas suatu hal yang penting
c. Opini Publik adalah pendapat sejumlah individu yang
sudah terukur tingkat kepercayaannya.
2. Faktor- faktor yang
mempengaruhi opini Publik
a. Pendidikan
Pendidikan,
baik formal maupun non formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi
seseorang. Orang berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri
ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan. Yang terakhir cenderung mengikut.
b. Kondisi
Sosial
Masyarakat
yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit
daripada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi
dengan luar sulit dilakukan.
c. Kondisi
Ekonomi
Masyarakat
yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan
bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang tenang dan demokratis
d. Ideologi
Ideologi
adalah hasil kristalisasi nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan
pemikiran khas suatu kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka
ideologi cenderung mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
e. Organisasi
Dalam
organisasi orang berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai ragam
kepentingan. Dalam organisasi orang dapat menyalurkan pendapat dan
keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang cenderung bersedia menyamakan
pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
f. Media
Massa
Persepsi
masyarakat dapat dibentuk oleh media massa. Media massa dapat membentuk
pendapat umum dengan cara pemberitaan yang sensasional dan berkesinambungan.
3. Proses Pembentukan Opini
a. Ada masalah
yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan.
b. Munculnya
beberapa alternatif memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif.
c. Dalam diskusi
diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok.
d. Untuk
melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih
luas.
4. Metode Mengubah Opini
a. Tekanan (pressure)
Lebih banyak menggunakan pengaruh,baik secara individu yang mempunyai
kewibawaan/charisma pribadi maupun berdasarkan kekuasaan jabatan atau kekuasaan
tertentu.
b. Membeli
(buying)
Sama
dengan “membeli suara” alias menyogok dengan sejumlah uang (money politic) agar
bias memperoleh dukungan,cara inin sering dipergunakan dalam kehidupan
masyarakat dalam pemilihan kepala desa dan sebagainya ,termasuk kegiatan
orsospol dalam pemilu untuk mencati dukungan suara lebih banyak.Kegiatan
membeli suara opinipublik ini juga diperlukan dalam rapat pemegamg saham di
perusahaan, termasuk pihak pejabat humas (PRO) dalam berupaya menjaga
publisitas di media pers atau citra lembaga/institusi di mata masyarakat dan
pers dengan cara membelikan “amplop” kepada oknum wartawan yang selama ini
telah dibina dalam aktivitas di lingkungan instansinya masing-masing.
c. Bujukan/
persuasi (persuasive)
Yang
paling tepat atau wajar dalam aktivitas peranan PR dalam membentuk atau
merekayasa opini public,yaitu dengan cara membujuk.
5. Kemampuan Opini Publik
Dari definisi
dan sifat-sifat opini publik di atas, dapat dikemukakan bahwa:
1. Peristiwa-peristiwa yang bersifat luar biasa dapat mengubah
opini publik seketika. Opini publik tersebut tidak akan stabil sebelum
peristiwa ini menunjukkan perkembangan yang jelas.
2. Opini publik sangat peka terhadap berbagai peristiwa
penting.
3. Opini pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh peristiwanya
dari pada oleh kata-kata, kecuali jika kata-kata itu sendiri merupakan suatu
peristiwa
4. Pernyataan lisan dan tindakan penanggulangan hanya
bisa dilakukan pada saat opini belum terbentuk dan pada waktu orang-orang masih
dalam keadaan bimbang dan mencari keterangan dari sumber yang dapat dipercaya
5. Pada umumnya, opini publik tidak mendahului
kejadian tetapi hanya bereaksi terhadap kejadian atau keadaan.
6. Opini mudah berubah, kecuali jika orang-orang
merasa bahwa kepentingan pribadinya benar-benar bersangkutan atau jika opini
yang dibangkitkan oleh kata-kata diperkuat oleh peristiwa nyata.
7. Secara psikologis, opini pada dasarnya ditentukan
oleh kepentingan pribadi. Berbagai peristiwa, kata-kata dan hal-hal lain
mempengaruhi opini bila ada hubungannnya dengan kepentingan pribadi, dll.
8. Jika kepentingan pribadi sudah tersangkut, maka
tidaklah mudah untuk mengubah opini public
9. Bila kepentingan pribadi sudah tersangkut, maka
opini publik dalam negara demokrasi cenderung untuk mendahului atau bahkan
mendikte kebijakan pemerintah atau pihak lain yang berwenang.
10. Jika suatu opini didukung oleh
mayoritas yang tidak begitu kuat, atau jika opini tidak mempunyai dasar-dasar
yang kuat, maka peristiwa berikutnya mudah mengubah opini dan arah penerimaanya.
11. Pada saat-saat kritis, setiap
orang menjadi lebih peka terhadap kemampuan pemimpinannya dan apabila mereka
mempunyai kepercayaan terhadapnya, maka mereka akan bersedia untuk memberikan
lebih banyak tanggung jawab kepadanya dari pada biasanya. Tetapi apabila
kepercayaana mereka itu berkurang, maka toleransi mereka pun akan berkurang
dari biasanya.
12. Masyarakat biasanya segan untuk
menentang keputusan yang telah diambil oleh pimpinannya dalam keadaan kritis,
apalagi bila mereka merasa diikutsertakan dalam pengambilan keputusan tersebut.
13. Membentuk opini tentang sesuatu
yang ada hubungannya dengan suatu tujuan tertentu lebih mudah dari pada
membentuk opini mengenai metode-metode yang diperlukan untuk mencapai tujuan
itu.
14. Opini publik, sama halnya dengan
opini pribadi, mengandung suatu keinginan. Apabila opini itu hanya didasarkan
pada keinginan saja, bukan pada suatu penerangan, maka hal itu cenderung untuk
menunjukkan perhatian yang besar sekali pada suatu peristiwa.
15. mengenai kepentingannya sendiri,
mereka semakin cenderung untuk melontarkan opini yang lebih ojektif
Konsep Opini Publik
Perbincangan
sehari-hari pendapat masyarakat disamakan dengan pendapat umum. Akan tetapi
salah satu pakar ilmu komunikasi Universitas Indonesia berpendapat, misalnya
pengertian publik opinion oleh Jafar H. Assegaf dan R.Rukomy mengungkapkan
bahwa lebih tepat jika orang menggunakannya dengan istilah opini publik sebagai
pengganti dari kata pendapat umum. Alasannya
sebagai berikut :
- Istilah pendapat umum dalam kamus bahasa Indonesia bahwa kosa kata dapat berarti mendapat imbuhan dengan awalan pen. Kata dapat, yaitu kemampuan untuk berbuat sesuatu
- Kata umum berarti luas atau jamak dan tidak spesifik yang menunjukan kepada kelompok tertentu.
- Sebaliknya istilah publik lebih tepat dan mempunyai arti sempit yang mewakili kelompok tertentu
- Opini adalah serapan dari bahasa asing (opinion), merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan kata-kata baik dalam bentuk opini tertulis maupun secara lisan bisa juga sebagai perilaku, sikap, tindakan, pandangan, dan tanggapan lain sebagainya (Ruslan, 1999). Sebenarnya untuk memahami opini seseorang dan publik tersebut menurut R.P. Abelson ( Ruslan, 1999) bukanlah hal yang mudah, karena mempunyai kaitan yang erat dengan :
- Keprcayaan mengenai sesuatu
- Apa yang dirasakan dan menjadi sikapnya
- Persepsi yaitu suatu proses memberikan makna yang dianut seseorang atau masyarakat berakar dari berbagai faktor:
a.
Latar belakang
budaya, kebiasaan, dan adat istiadat yang dianut seseorang atau masyarakat.
b.
Pengalaman masa lalu seseorang kelompok tertentu menjadi
landasan berpikir atas pendapat dan pandangannya
c.
Nilai-nilai yang dianut
d. Berita-berita dan
pendapat-pendapat yang berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap
pandangan seseorang. Bisa diartikan berita berita yang dipublikasikan tersebut
dapat sebagai penbentuk opini publik di masyarakat.
Sementara itu pengertian publik
menurut Herbet Blumer (dalam Nugroho: 2004) adalah sebagai kelompok manusia
yang berkumpul secara spontan dengan syarat-ayarat dihadapkan oleh suatu
masalah,terdapat perbedaan pendapat dalam menyelesaikan masalah dan adanya
diskusi untuk mencari jalan keluar.Publik sederhananya adalah sejumlah individu
yang tidak harus saling mengenal (khususnya secara pribadi) namun terikat pada
suatu isu atau masalah yang sama,berkeinginan untuk menjadi bagian dari
pemecahan masalah tersebut secara rasional,dimana di dalam proses tersebut
terjadi diskusi publik yang rasional melalui media komunikasi massa dan
pribadi.Sedangkan defenisi publik lainnya yaitu sejumlah orang banyak yang
terikat pada suatu keharusan mengambil bagian dalam kelompok-kelompok orang
banyak yang mempunyai sasaran perhatian dan tujuan yang sama.
David Truman (dalam Hennessy
1990) menyatakan Opini publik (pendapat umun) terdiri atas pendapat sekelompok
individu yang bersama-sama membentuk masyarakat yang sedang mereka diskusikan.
Hal ini tidak mencakup semua pendapat individu, tetapi yang yang berhubungan
dengan isu atau keadaan yang menentukan mereka sebagai suatu masyarakat. Arthur
Kornhauser (dalam Hennessy 1990) menyatakan bahwa pendapat umum agaknya paling
baik dipikirkan sebagai pandangan dan perasan yang sedang hidup dikalangan
rakyat tertentu pada saat tertentu mengenai setiap isu yang menarik perhatian
rakyat. Jadi Opini publik (pendapat umum) adalah Kompleks Preferensi yang
dinyatakan sejumlah orang tertentu mengenai isu yang menyangkut kepentingan
umum (Hennessy 1990).
Berbeda dengan William Albig,
(dalam Abdurachman, 2001) mengemukakan bahwa opini publik adalah hasil dari
interaksi antara individu-individu dalam kelompok apa saja. Hal ini berarti
bahwa pendapat masyarakat timbul karena adanya interaksi antara
individu-individu yang menyatakan pendapatnya dan opini baru akan menjadi
pendapat masyarakat jika sudah dinyatakan.
Menurut Emory Bogardus
(Abdurachman, 2001) mengemukakan pendapat umum adalah hasil pengintegrasian
pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan di dalam masyarakat demokratis.
Opini publik bukan merupakan seluruh jumlah pendapat individu-individu yang
dikumpulkan yang berarti sebagai berikut:
- Opini publik bukan merupakan kata sepakat (senstemmig, unanimous).
- Tidak merupakan jumlah pendapat yang dihitung secara “Numerical”
(numerik, menurut jumlah) berapa jumlah
orang terdapat di masing-masing pihak, sehingga mayoritas opini dapat disebut
opini publik. Ini tidak dapat dibenarkan. Memang kadang-kadang opini publik merupakan
opini dari jumlah mayoritas orang. Tetapi bila opini dari mayoritas orang-orang
itu lemah, tidak mempunyai tujuan, tidak berdasarkan pada sesuatu pendirian,
maka opini publik ini, seperti dikatakan oleh Ferdinand Tonnis, akan lekas
bayar dan berubah haluannya, karena sifatnya serupa dengan uap. Sebaliknya
opini yang dinyatakan oleh jumlah minoritas orang-orang tetapi dinyatakn dengan
tegas, berdasarkan prinsip-prinsip yang kuat, maka opini itu akan dapat
berkembang dan dapat merupakan suatu kekuatan.
Opini
publik hanya dapat berkembang dinegara-negara demokratis dimana terdapat
kebebasan bagi tiap individu untuk mengembangkan pendapatnya dengan lisan,
tertulis, gambar-gambar, isyarat dan lambang lainnya yang dapat dimengerti.
Kebebasan untuk menyatakan opini pengembangannya tidak akan terlepas dari
sistem pers yang dianut oleh masyarakat itu sendiri.
Ada tiga macam / jenis opini
publik menurut Nimmo (2001:25) yaitu :
1. Wajah Opini Massa
adalah pengungkapan yang sebagian besar tidak terorganisasi yang disebut
publik, komunitas opini latar belakang, konsensus atau suasana publik. Opini
berasal dari perseorangan yang mencapai pilihan personal dan konsidensi
pilihan ini melalui selektifitas konvergen (suatu alat untuk mencapai
ketertiban).
2. Wajah Opini Kelompok
yang terdiri dari kelompok usaha,serikat buruh, organisasipertanian, kelompok
konumen, bahkan badan pemerintahan yang mengambil posisi publik dalam
perselisihan. Setiap kelompok merupakan publik tersendiri yang dipengaruhi oleh
konsekuensi pertikaian tertentu dengan berbagai cara. Wajah opini publik ini
muncul baik melalui alat kontrol sosial yang terorganisasi (propaganda) maupun
memberi atau menerima dari kelompok yang saling melakukan negosiasi.
3. Wajah Opini
Rakyat adalah penjumlahan opini seseorang seperti yang diukur oleh pool dan
survey politik kecenderungan ukuran yang lain, pilihan membeli pada
konsumen,pemberian suara pada pemilihan umum, dan lain-lain. Opini publik
diturunkan dari proses kontrol, konvergensi, seleksi, diri dan negosiasi serta
merupakan produk gabungan kasalah lingkungan propaganda,periklanan,dan retorik
media organisasi massa dan personal.
Online Casino Sites - Lucky Club
BalasHapusThere are no real gambling sites that allow you to play at online casino sites. Online Casino Sites, Playtech Casinos and a 카지노사이트luckclub growing list of online casino