Minggu, 14 April 2013

Pengertian Drama Dan Jenis / Macam Drama-PENGERTIAN DONGENG-Definisi Dakwah-Pengertian Paragraf

Pengertian Drama Dan Jenis / Macam Drama

      Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan
dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
     1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
     2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita
1. Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
2. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
3. Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
4. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
5. Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
6. Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
7. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
9. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
10. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.

PENGERTIAN DONGENG
      Dongeng termasuk dalam cerita rakyat lisan. Menurut Danandjaja (1984)
cerita rakyat lisan terdiri atas mite, legenda, dan dongeng. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohkan oleh para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain, bukan di dunia seperti yang kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau. Sedangkan legenda adalah cerita rakyat yang mempunyai cirri-ciri mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Legenda ditokohkan oleh manusia, walaupun kadang-kadang mempunyai sifat luar biasa dan sering kali dibantu oleh makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya adalah di dunia seperti yang kita kenal sekarang, dan terjadinya belum terlalu lampau. Sebaliknya, dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang melukiskan kebenaran, berisi ajaran moral, bahkan sindiran.
Menurut Anti Aarne dan Stith Thompson, dongeng dikelompokkan dalam
empat golongan besar, yaitu :
  • 1. Dongeng binatang
Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang peliharaan atau binatang liar. Binatang-2 dalam cerita jenis ini dapat berbicara atau berakal budi seperti manusia. Di Negara-negara Eropa binatang yang sering muncul menjadi tokoh adalah rubah, di Amerika Serikat binatang itu adalah kelinci, di Indonesia binatang itu Kancil dan di Filipina binatang itu kera. Semua tokoh biasanya mempunyai sifat cerdik, licik dan jenaka.
  • 2. Dongeng biasa
Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia atau biasanya adalah kisah suka duka seseorang, misalnya dongeng Ande-Ande Lumut, Joko Kendil, Joko Tarub, Sang Kuriang serta Bawang Putih dan Bawang Merah.
  • 3. Lelucon atau anekdot
Lelucon atau anekdot adalah dongeng yang dapat menimbulkan tawa bagi yang mendengarnya maupun yang menceritakannya. Meski demikian, bagi masyarakat atau orang menjadi sasaran, dongeng itu dapat menimbulkan rasa sakit hati.
  • 4. Dongeng Berumus
Dongeng berumus adalah dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Dongeng ini ada tiga macam, yaitu dongeng bertimbun banyak (cumulative tales), dongeng utk mempermainkan orang (catch tales), dan dongeng yang tidak mempunyai akhir (endless tales)
ü      Pada mulanya kegiatan bercerita atau menuturkan cerita hanya dilakukan dan
ditujukan untuk orang dewasa, misalnya para prajurit, nelayan, dan musafir yang sering kali tidur di tenda-tenda. Biasanya yang diceritakan adalah cerita-cerita rakyat yang diturunkan secara turun temurun dari mulut ke mulut.
ü      Namun, pada beberapa kebudayaan, para orang tua dan muda berkumpul
Bersama untuk mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh seorang tukang cerita atau pendongeng yang di beberapa kebudayaan biasanya merangkap sebagai tabib. Selain menyampaikan hiburan, pendongeng biasanya juga menyampaikan atau mengajarkan adat kebiasaan dan moral kepada orang muda
ü      Masyarakat Indonesia sudah mengenal dongeng sejak zaman dulu. Di Sumatra
misalnya, ada orang yang biasa disebut “pelipur lara”. Pelipur lara adalah punggawa kerajaan yang bertugas menghibur raja, permaisuri, dan anggota keluarga istana lainnya. Di Aceh tukang cerita disebut “pmtoh (kope)”, sedangkan di Jawa ada yang disebut sebagai “tukang kentrung”. Tukang kentrung berkeliling dari satu tempat ke tempat lain sambil membawa semacam tambur yang disebut “terbang”. Di Jakarta (Betawi) ada “syahibul hikayat”. Mereka mendongeng sambil diiringi alat-alat tersebut dan cerita-cerita yang dituturkan biasanya bersifat religius atau magis.

Definisi Dakwah
ü      Dakwah merupakan proses yang berkesinambungan yang ditangani
oleh para pengemban dakwah dalam rangka mengubah sasaran dakwah agar bersedida masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap menuju perkehidupan yang Islami. Suatu proses yang berkenambungan adalah suatu proses yang bukan insidental atau kebetulan, melainkan benar-benar direncanakan, dilaksanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terus menerus oleh para pengemban dakwah dalam rangka mengubah perilaku sasaran dakwah sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
ü      Sudah bukan waktunya lagi, dakwah dilakukan asal jalan, tanpa sebuah
perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksanya, ataupun metode yang dipergunakannya. Memang benar, sudah menjadi sunnatullah bahwa yang hak akan menghancurkan yang batil (QS. Al-Isra: 81), tetapi sunnatullah ini berkaitan dengan sunnatullah yang lain, yaitu bahwasannya Allah SWT sangat mencintai dan meridhai kebenaran yang diperjuangkan dalam sebuah barisan yang rapi dan teratur. (QS. Ash-Shaf: 4)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali mendengar kata dakwah. Dan itu sudah tidak asing lagi. Apalagi kita sebagai umat Muslim. Pastinya akan lebih sering mendengar kata tersebut.
Dakwah bisa diartikan penyebaran ilmu agama Islam yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga keagamaan kepada khalayak banyak. Akan tetapi, dakwah tidak bisa hanya diartikan seperti itu saja. Karena pada dasarnya, dakwah itu memiliki arti yang lebih luas dan cara penyampaian yang sangat beragam. Karena ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk berdakwah. Bisa secara langsung atau tatap muka dalam artian seorang da’i atau penceramah langsung berhadapan dengan pendengarnya untuk memberikan tausyiah-tausyiah agama Islam dalam satu ruangan dan waktu. Atau bisa juga secara tidak langsung atau yang  biasa disebut dengan dakwah secara on line.  Dakwah secara on line bisa dilakukan dengan memanfaatkan jasa internet atau hand phone. Dengan begitu, kita bisa berdakwah dimana saja dan kapan saja.
Kenapa kita begitu antusias membahas masalah dakwah ini? Seperti yang telah kita tahu bahwa Allah SWT telah mewajibkan kita untuk berdakwah atau menyebarkan agama Allah SWT. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an,”Sampaikanlah walau satu ayat.”
Oleh dasar itulah, apabila kita mendapatkan suatu ilmu baru dan kita memiliki kesempatan, kita harus mengamalkan ilmu tersebut. Agar ilmu tersebut berguna bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat.
Dakwah tidak hanya dilakukan oleh seorang da’i atau penceramah kondang. Asal kita mau, kita juga bisa berdakwah. Dan dengan adanya dakwah on line tersebut, kita bisa dengan mudah membagi ilmu kita kepada orang lain kapanpun dan dimanapun kita berada. Karena caranya mudah, murah, cepat serta tidak berbelit-belit.
Dakwah Islam adalah agama dakwah artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya.
Karena itu, Al-Qur’an menyebutkan kegiatan dakwah dengan ahsanul qaula (ucapan dan perbuatan yang paling baik) (Fushilat: 33). Predikat khaira ummah (umat yang paling baik dan pilihan) hanyalah diberikan Allah SWT kepada kelompok umat yang aktif terlibat dalam kegiatan dakwah (Ali Imran: 110) pertolongan Allah SWT pasti diberikan kepada siapa saja yang patut mendapatkannya, yaitu mereka yang dalam posisi, jabatan pekerjaan, dan keahlian apapun selalu menegakkan shalat, mengeluarkan infak, zakat, aktif melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar atau dakwah (QS. Al-Hajj: 40-41).
Sebaliknya, azab-Nya akan turun kepada siapa saja yang enggan melakukan kegiatan dakwah (QS. Al-Maidah: 79) dalam kehidupan dunia, azab tersebut berbentuk munculnya pemimpin-pemimpin yang jahat, zalim, dan angkara murka yang menguasai semua kehidupan kaum muslimin. Sementara do’a yang dipanjatkan kepada Allah SWT oleh kaum muslimin yang baik, akan tetapi pasif dan apatis, tidak akan dikabulkan-Nya. (HR. Muslim)
Mengingat fungsi dan peran dakwah yang demikian penting dan menentukan, maka pengertian dakwah dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, harus dipahami secara tepat dan benar, sejalan dengan ketentuan Al-Qur’an, Sunnah Rasul dan sirah nabawiyah yang berisikan petunjuk bagaimana dakwah itu dilakukan, sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang istiqamah dan tangguh, dan melahirkan tatanan masyarakat yang Islami.

Pengertian Paragraf / Alinea dan Bagian dari Paragraf – Bahasa Indonesia

ü      Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah
yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
- Syarat sebuah paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
- Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
A. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.

Definisi: Puisi

Definisi: Puisi adalah kesadaran imajinatif pengalaman diungkapkan melalui makna, suara, dan pilihan bahasa berirama sehingga menimbulkan respons emosional. Poetry has been known to employ meter and rhyme, but this is by no means necessary. Puisi telah diketahui menggunakan meter dan rima, tapi ini tidak berarti diperlukan. Poetry is an ancient form that has gone through numerous and drastic reinvention over time. Puisi adalah bentuk kuno yang telah melalui berbagai penemuan kembali dan drastis dari waktu ke waktu. The very nature of poetry as an authentic and individual mode of expression makes it nearly impossible to define. Hakikat puisi sebagai modus individu otentik dan ekspresi menjadikannya hampir tidak mungkin untuk didefinisikan.