Jumat, 12 Juli 2013

Kingdom of Heaven



Sutradara : Ridley Scott
Produser : Ridley Scott
Penulis : William Monahan
Pemeran :Orlando Bloom, Eva Green, Liam Neeson, Edward Norton, Jeremy Irons, dan Marton Csokas
Musik : Harry Gregson-William
Sinematografi : John Mathieson
Penyunting : Dody Dorn, Chisako Yokoyama (Director's Cut)
Distribusi : 20th Century Fox
Durasi : 143 min.(bioskop), 194 min.(Director's Cut)
Negara : Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Jerman
Anggaran : $140 juta.

Kingdom of Heaven adalah film yang ditulis oleh William Monahan dan disutradarai oleh Ridley Scott. Film ini resmi keluar pada tanggal 6 Mei 2005. Film ini dibintangi oleh Orlando Bloom, Eva Green, Jeremy Irons, David Thewlis, Marton Csokas, Brendan Gleeson, Alexander Siddig, Ghassan Massoud, Edward Norton, Jon Finch, Michael Sheen dan Liam Neeson. Versi "The director's cut" dalam bentuk DVD ataupun VCD-nya lebih lama 30 %, dan merupakan karya yang lebih baik dari yang di bioskop dan nilai historis-nya lebih akurat.
Film ini bercerita tentang Perang Salib pada abad ke-12, tentang seorang pandai besi dari desa di Perancis yang pergi ke kota Jerusalem untuk mencari pengampunan Tuhan, yang kemudian ikut berperan dalam perang melawan seorang Pemimpin besar Islam, Saladin dan pasukannya yang hendak merebut kota itu dari pihak Kristiani. Cerita film ini diangkat dari kisah kehidupan Balian of Ibelin. Profesor Hamid Dabashi dari Universitas Columbia adalah konsultan dari film ini.
Pengambilan gambar film sebagian besar dilakukan di Ouarzazate di Maroko, dimana Scott membuat film Gladiator dan Black Hawk Down. Replika kota tua Yerusalem dibuat di area gurun pasir. Pengambilan gambar juga dilakukan di Spanyol, di kastil Loarre, Segovia, Valsaín, Ávila, Palma del Río dan gedung Casa de Pilatos di Seville.
Kabarnya, pemerintah Maroko sampai menugaskan ratusan pasukannya untuk melindungi area lokasi sutting dan para kru film dari para ekstrimis Muslim yang pernah mengancam akan menyerang. Perlu diketahui, Ridley Scott telah menjadikan pasukan kavaleri Maroko menjadi para figuran untuk adegan peperangan.
Tagline: Be without fear in the face of your enemies. Safeguard the helpless, and do no wrong.
Tokoh dan pemeran
Kebanyakan karakter di film ini merupakan tokoh fiksi:
·         Orlando Bloom - Balian dari Ibelin
·         Eva Green - Sibylla dari Yerusalem
·         Liam Neeson - Godfrey dari Ibelin
·         Jeremy Irons - Tiberias (nama tokoh historis Raymond III of Tripoli, lord of Tiberias untuk film ini)
·         David Thewlis – Hospitaller
·         Bren dan Gleeson - Reynald dari Chatillon
·         Marton Csokas - Guy dari Lusignan
·         Ghassan Massoud – Saladin
·         Edward Norton - Baldwin IV
·         Alexander Siddig - Nasir/Imad (dalam film ini dia dipanggil Nasir, namun dalam buku atau manuskrip dia lebih dikenal dengan nama Imad; identitasnya merupakan poin untuk alur cerita)
·         Jon Finch - Patriarch of Jerusalem
·         Iain Glen - Richard I dari Inggris
·         Velibor Topic - Amalric

Sinopsis
Kingdom of Heaven bercerita tentang seorang insinyur dan tentara zeni yang hidup sebagai seorang pandai besi di sebuah desa di Perancis. Pria ini dihantui oleh tindakan dosa bunuh diri istrinya akibat keguguran. Sekelompok kecil pasukan Perang Salib datang ke rumahnya, meminta dibuatkan sepatu untuk kuda-kuda mereka, juga makanan dan tempat berteduh, Balian (Bloom) pun memenuhi permintaan mereka. Kemudian Balian mengetahui kalau pemimpin Pasukan Salib ini, Godfrey of Ibelin (Neeson), adalah ayahnya sendiri. Ternyata Godfrey datang memang ada maksud tertentu, yaitu untuk mengklaim kembali anaknya yang telah ia tinggalkan, Balian dan mengajaknya pulang ke tanah suci Jerusalem.
Awalnya Balian menolak ajakan Godfrey, karena ia merasa tidak membutuhkan pengakuan dari Geodfrey, toh selama ini ia bisa hidup tanpa ayahandanya itu. Geodfrey tidak bisa memaksakan kehendaknya pada Balian, ia paham benar kenapa Balian seperti itu. Kemudian pasukan itu pun bergegas bersiap untuk kembali ke Jerusalem. Sebelum rombongan itu pergi, salah seorang prajurit kepercayaan Geodfrey berpesan jika Balian berubah pikiran, ia masih bisa menyusul. Prajurit itu memberitahukan jalan mana yang mereka telusuri.
Saat itu, nampaknya ada seorang pendeta desa mencuri dengar pembicaraan. Pendeta itu berusaha meyakinkan Balian bahwa dalam situasi yang Balian alami saat ini, akan lebih baik jika Balian pergi bersama Geodfrey. Pendeta itu meyakinkan Balian bahwa Jerusalem merupakan tempat untuk mencari pencerahan dan ampunan. Seperti reaksinya terhadap Geodfrey, Balian juga tidak menggubris perkataan sang pendeta. Namum ketika si pendeta itu mulai berkata hal menyakitkan mengenai istri tercintanya, pemuda pandai besi ini jadi marah dan akhirnya membunuh pendeta itu. Keadaan berubah makin parah bagi Balian, membunuh seorang pendeta merupakan kesalahan fatal, pendeta itu mungkin ada benarnya juga, tidak ada lagi tempat untuk Balian di desa itu, akhirnya Balian pun memutuskan untuk menyusul ayahnya pergi ke Jerusalem dengan harapan bisa menebus dosa dan pengampunan Tuhan untuk istri dan dirinya sendiri.
Setelah mereka meninggalkan desa itu, para prajurit penjaga lokal datang menemui pasukan Salib dengan maksud hendak menangkap Balian (tapi bisa jadi juga diimplikasikan ada seorang tuan tanah lokal yang hendak mengklaim tanah milik Godfrey). Pasukan Salib Geodfrey menolak menyerahkan Balian dan kemudian terjadilah bentrokan berdarah yang kemudian dimenangkan pasukan Godfrey. Akan tetapi, banyak di antara mereka yang terbunuh dan Godfrey sendiri terluka parah akibat terkena panah.
Di Jerusalem, Godfrey, saat hampir menjelang ajal, menobatkan Balian sebagai seorang ksatria dan memerintahkan agar Balian mengabdi pada Raja Jerusalem dan melindungi rakyat. Lalu Balian pun jadi kenal baik dengan para tokoh politik penting Jerusalem, yaitu sang Raja Baldwin IV (Norton), yang sakit lepra tapi seorang yang bijak, pemimpin yang baik hati; Putri Sybilla (Green), adik perempuan Raja Baldwin IV dan yang juga telah menarik hati Balian; Guy de Lusignan, suami Sybilla yang licik, haus darah, dan tidak punya toleransi.
Kemudian, Guy dan Raynald de Chatillon (Gleeson) dengan sadis membantai iring-iringan karavan Muslim yang sedang melintas di suatu area di gurun. Dengan perasaan murka, Saladin berangkat ke Kerak, kastil milik Guy, bersama pasukannya untuk menuntut balas. Balian bersama para prajuritnya segera berangkat dari Ibelin untuk memberi bantuan kepada pihak Kerak melawan serangan Saladin (Massoud) itu. Walau kalah jumlah, Balian dan para prajuritnya tetap gagah berani berusaha menahan serangan pasukan Saladin untuk mengulur waktu agar para penduduk desa di sekitar Kerak bisa lari mengungsi ke kastil. Pertempuran itu berakhir cepat, Balian dan pasukannya ditawan, namun tak lama dilepaskan kembali oleh seorang jenderal Muslim sebagai balasan kemuliaan hati Balian yang dia pelajari jauh sebelum pertempuran itu. Akhirnya, Raja Baldwin IV tiba bersama pasukannya dan berhasil membujuk Saladin untuk menangguhkan penyerangan, mencegah pertumpahan darah yang sia-sia dan berjanji akan menghukum Raynald.
Raja Baldwin akhirnya meninggal dan pemerintahannya diturunkan ke Sibylla, dimana Sibylla lalu menunjuk suaminya, Guy, sebagai Raja baru Jerusalem. Guy, dengan bantuan Raynald, menyulut peperangan dengan Saladin dengan membunuh adik perempuan Saladin, juga beberapa warga Muslim dan utusan Saladin. Bersama pasukan Ksatria Templar, Guy keluar dari kota Jerusalem ke gurun pasir untuk menyerang Saladin, tanpa memikirkan pentingnya faktor persediaan makan dan minuman. Akibatnya, pasukan Muslim dengan mudah bisa mengalahkan pasukan Salib Templar yang telah lemah dan kelelahan itu, dimana pertempuran itu dikenal sebagai Perang Hattin (walau pertempuran itu tidak disebutkan atau diperlihatkan dalam film; yang bisa kita lihat adalah hasilnya). Raja Guy dan Raynald ditangkap dan kemudian dihukum penggal oleh Saladin, yang kemudian bergerak bersama pasukannya ke Jerusalem, dimana cuma ada Balian sebagai pelindungnya. Peperangan berlalu 3 hari dengan cepatnya, Balian menunjukkan kehebatan taktiknya dengan menjatuhkan menara-menara penyerang Saladin. Suatu kali salah satu bagian dinding Jerusalem berhasil dirubuhkan, tapi pasukan Balian dengan gigih bisa menahan kekuatan Saladin. Keesokan harinya, Saladin mengajak Balian berunding, dan akhirnya Balian pun setuju menyerahkan Jerusalem kepada Saladin setelah Saladin mengajukan syarat jaminan keselamatan para umat Kristen untuk mengungsi ke negeri umat Kristen.
Di bagian akhir film akan tampak, Balian telah berada di rumah lamanya di Perancis. Seperti kejadian sebelumnya, ada sekelompok pasukan Salib menuju ke rumah itu, kali ini pasukan itu dipimpin oleh Raja Inggris Richard I. Richard mengatakan pada Balian bahwa beliau memimpin pasukannya dalam Perang Salib baru untuk merebut kembali Jerusalem dari Saladin. Raja Richard juga mengatakan beliau sedang mencari Balian, yang orang-orang kenal sebagai pembela Jerusalem, untuk memintanya bergabung, tapi Balian malah mengaku kalau dia hanyalah seorang pandai besi dan menolak ajakan tersebut. Kemudian kita akan melihat Sibylla, berpakaian jubah bulu mewah, dan pada gambar akhir kita bisa lihat Balian dan Sibylla berkuda bersama setelah berhenti sejenak di makam istri Balian.
Film berakhir dengan tulisan bahwa setelah bertahun-tahun berperang, Richard tetap tidak bisa merebut kembali Jerusalem, dan peperangan merebut Jerusalem terus berlanjut sampai tahun-tahun mendatang, dengan bunyi "[e]ven today, peace in the Kingdom of Heaven remains elusive."
Keakuratan Sejarah
Dalam catatan sejarah, Balian of Ibelin dikenal sebagai keturunan bangsawan dari ayahnya, Barisan of Ibelin, bersama dua anak lainnya. Hal ini kontras dengan cerita di film yang memposisikannya sebagai anak hilang dari Godfrey yang kemudian hidup sederhana sebagai pandai besi.
Di bagian tengah cerita, terlihat ia diserang oleh pasukan dengan baju Teutonic Knight, sesuatu yang sebenarnya mustahil karena konsep Teutonic Knight sebagai pasukan militer baru muncul sejak tahun 1198. Keputusan Salahuddin untuk menyerang Yerusalem karena adiknya dibunuh juga diragukan karena hal tersebut sebenarnya diputuskan lebih karena lemahnya kekuasaan di Yerusalem akibat perpecahan antara Guy of Lusignan dengan Raymond III dari Tripoli. Tetapi memang ditemukan adanya bukti Guy of Lusignan turut memprovokasi perang ini dengan menyerang karavan muslim dan menggerakkan pasukannya secara gegabah hingga terjadi Perang Hatti.
Baldwin IV, raja Yerusalem yang menderita Lepra, sebenarnya tidak terlalu mencintai perdamaian seperti yang dicitrakan di dalam film ini. Ia menyerang Damaskus dan Lembah Beeqa di awal pemerintahannya. Ia juga berencana menyerang Mesir dan memerintahkan Raynald of Chatilon untuk memimpin pasukan. Peperangan ini terus berlanjut dan dimenangkan Baldwin IV hingga akhirnya mulai tahun 1179 ia mengalami banyak kekalahan. Pada 10 April ia didesak oleh pasukan Farrukh Shah, keponakan Salahudin di Banias. Pada 10 Juni ia terperangkap oleh pasukan Salahudin di Marj Uyun. Kebencian muslim terhadap Baldwin IV terlihat dari julukannya sebagai Al Khinzir atau Si Babi, binatang yang diharamkan dalam Islam, yang bisa dilihat dari catatan musafir Ibnu Jubair.
Guy of Lusignan dan Raynald sendiri bukanlah bagian dari Hospitaler ataupun Knight Templar, berbeda dengan cerita di film yang memperlihatkan bahwa mereka diberi kostum Knight Templar. Keduanya adalah keturunan bangsawan biasa yang terlibat dalam perang di Yerusalem karena masalah kekuasaan. Keduanya memiliki istri dan memiliki anak, hal yang tidak mungkin dilakukan oleh anggota Knight Templar ataupun Hospitaler pada masa itu. Rusaknya hubungan antara Baldwin IV dan Guy of Lusignan justru karena Guy menolak menyerang pasukan Salahudin saat terjadi pengepungan di Kerak, saat adik tiri Baldwin IV, Isabella, sedang melangsungkan pernikahan.
Balian yang sebenarnya tidak memiliki hubungan cinta dengan Sibylla. Balian of Ibelin menikah dengan ibu tiri Sibylla, Maria Comnena, dan selanjutnya berperan besar dalam tahta Jerusalem, bukannya menjadi pandai besi seperti akhir cerita film. Ia juga tidak diminta bergabung dengan pasukan Richard, karena hubungannya yang sudah terlanjur rusak karena terlanjur bermusuhan dengan Guy of Lusignan, sekutu Richard.
Penghargaan
Menang (3)
Nominasi (8)
Satellite Awards:
Ø  Outstanding Actor in a Supporting Role, Drama (Edward Norton)
Ø  Outstanding Art Direction & Production Design (Arthur Max)
Ø  Outstanding Costume Design (Janty Yates)
Ø  Outstanding Visual Effects (Tom Wood)

Teen Choice Awards:
§  Choice Movie: Action/Adventure
§  Choice Movie Actor: Action/Adventure/Thriller (Orlando Bloom)
§  Choice Movie Liplock (Eva Green and Orlando Bloom) 
Choice Movie Love Scene (Eva Green and Orlando Bloom - Balian and Sibylla kiss)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar