Kita adalah
pemimpin. Setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri sendiri. Ungkapan diatas
tentu sering kita dengar. Begitu juga dalam dunia bisnis, tanpa adanya
pemimpin tentu sebuah perusahaan tidak akan jalan
Warren
Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan perbedaan
peran antara manager dan pemimpin sebagai berikut :
- Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
- Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
- Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
- Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang
- Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan kepercayaan
- Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka panjang
- Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan mengapa
- Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan
- Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
- Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya
- Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri
- Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal yang benar
Dari
perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager hanya
berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang
Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan
potensi yang dimiliki oleh orang lain.
http://eljabars.wordpress.com/2008/04/27/perbedaan-pemimpin-dan-manager/ diakses pada tanggal 5
mei 2013 pukul 17:20
Warren
Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan perbedaan
peran antara manager dan pemimpin sebagai berikut :
- Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
- Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
- Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
- Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang
- Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan kepercayaan
- Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka panjang
- Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan mengapa
- Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan
- Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
- Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya
- Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri
- Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal yang benar
Dari
perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager hanya
berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang
Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan
potensi yang dimiliki oleh orang lain.
Bila
berhubungan dengan orang, maka kedudukan pemimpin dan manajer adalah sama,
bahwa mereka adalah atasan dan yang menjadi obyek kedudukan mereka adalah
bawahan. Tapi berhubungan dengan obyek ini juga ada perbedaan, bahwa pemimpin
selalu dan hanya berhubungan dengan orang-orang/para bawahan, sedangkan manajer
tidak. Manajer yang melakukan fungsi manajemen tidak selalu berhubungan dengan
orang, tetapi juga bisa dengan berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang,
seperti waktu kemudian dikenal manajemen waktu, berhubungan dengan belajar maka
disebut dengan manajemen belajar, berhubungan dengan tujuan maka disebut dengan
manajemen tujuan, dsb. Maka dari sini kita bisa menyimpulkan istilah manajer diberikan
dikarenakan ia melakukan fungsi manajemen bukana karena semata-mata posisi dia
sebagai atasan, karena itu juga ada tingkatan manajer, seperti manajer tingkat
atas (top manajer), manajer tingkat menengah (midle manajer) dan manajer
tingkat rendah (low manajer). Sedangkan seseorang disebut sebagai
pemimpin/pimpinan semata-mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena itu
dalam kepemimpinan tidak dikenal dualisme kepemimpinan karena hanya akan
memecah belah dan menghancurkan. Pemimpin haruslah satu.
Dengan
demikian kita tahu, bahwa sesungguhnya antara pemimpin dan manajer memiliki
fungsi yang berbeda. Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan
dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu
tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer adalah managemen. Yaitu
kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian
(organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol
(controlling). Seorang pemimpin sangat mungkin menggunakan fungsi manajemen
untuk mencapai tujuan, tetapi itu bukan satu-satunya cara untuk mencapai
tujuan. Terutama untuk organisasi sosial/nirlaba, ternyata memiliki kemampuan
manajemen yang baik tidak selalu dapat mencapai kesuksesan. Pemimpinan yang
sukses adalah manajer+. Sebagaimana yang akan saya tulis dalam “Kepemimpinan
dalam Organisasi Sosial”.
Dalam
menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan
kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan
dapat melakukan paksaan/hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang
pemimpin lebih menekankan pengaruh/karisma yang dimilikinya sehingga bawahan
secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi,
memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang menginginkan
bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan atau hukuman. Seorang
manajer dipilih melalui jalur formal, seperti dipilih oleh komisaris atau
direktur, sedangkan pemimpin biasanya berdasar pilihan dan kontrak sosial
dengan anggota atau bawahan.
Kesimpulannya,
manajemen hanyalah salah satu fungsi yang dilakukan seorang pemimpin.
Perbedaan lainnya adalah sebagai
berikut:
pertama, dalam hal
perencanaan manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal yang
sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele namun
jika pemimpin tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang
rencana prosedural, pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam
perencanaannya
kedua, dalam hal
pengaruh manajer memiliki pengaruh hanya dalam batasan formal, yang
artinya dia akan memiliki pengaruh ketika dia secara formal diberikan jabatan
seorang manajer kalau pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan
energik dalam berpikir, bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin
lagi, pendapat-pendapatnya akan tetap di pertimbangkan dan diutamakan
ketiga, dalam
mengatur sumber daya manusia di organisasinya Manajer akan memilih untuk
memberikan perintah ini dan itu ketimbang menunggu anak buahnya melakukan
sesuatu untuknya, misalnya manajer akan cenderung selalu memberikan tugas ini
itu dan sebagainya, tugas itu biasanya terkesan menuntut jika pemimpin
justru akan memberikan kekuatan wewenangnya untuk memberdayakan (empowering)
anak buahnya, biasanya pemimpin akan menjelaskan keinginan yang berkaitan
dengan organisasi dengan anak buahnya, tanpa menjelaskan bagaimana, apa, dan
siapa yang harus merealisasikannya, namun justru anak buahnya akan dengan
senang hati merealisasikannya untuknya
keempat, dalam
mengontrol organisasi dan anak buahnya Sang manajer akan cenderung malas
untuk memberikan perhatian moral dalam mengontrol anak buahnya, namun justru
lebih sering memberikan control yang sifatnya prosedural, seperti memberikan
sanksi untuk memotivasi anak buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan
performa hal ini berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin (leader) justru akan memberikan kepedulian kepada anak buahnya jika
performa anak buahnya menurun.
kelima, dalam hal
tujuan yang ingin dicapai manajer memiliki tujuan yang jelas dan memiliki
target kuantitatif, yaitu mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan
atau organisasi miliknya namun pemimpin akan lebih suka memperbaiki sistem
di organisasinya yang ia rasakan kurang atau belum sempurna
Beda Pemimpin dan Manajer
|
Kepemimpinan dan manajemen membutuhkan pandangan dan
ketrampilan yang berbeda. Pemimpin harus membedakan dengan baik antara
keduanya dan memutuskan gabungan ketrampilan kepemimpinan dan manajemen yang
manakah yang dibutuhkan dalam peran mereka.
Perusahaan juga membutuhkan pemimpin sekaligus
manajer pada banyak level yang berbeda: kolega manapun, di tingkat apapun
dalam perusahaan, dapat diangkat sebagai pimpinan sebuah proyek atau gerakan.
Profesor Harvard Business School dan penulis
kepemimpinan, John Kotter, berpendapat bahwa di saat manajemen berkutat
dengan penyempurnaan sebuah proses yang telah ada, mengenyahkan kemajemukan
dan risiko, kepemimpinan selalu berhubungan dengan perubahan, yang
tentu tidak bisa meninggalkan keterlibatan risiko di dalamnya. Orang-orang
bisa ‘diatur’ sedemikian rupa untuk melakukan tugas-tugas rutin dan penting
tetapi mereka akan membutuhkan inspirasi untuk memulai jalur baru yang
berbeda dengan hasil yang tidak pasti.
Sebagaimana yang dikatakan Kotter, “Karena mereka
dipercaya untuk menghasilkan output yang diharapkan secara konstan, proses-proses
manajerial sebisa mungkin harus mendekati tingkat bebas risiko dan aman dari
kegagalan. Pada gilirannya hal tersebut berarti bahwa mereka tidak bisa
bergantung kepada hal-hal yang tidak biasa atau sulit diperoleh ---
Kepemimpinan berbeda. Meraih visi yang besar meskipun hambatan selalu ada
selalu membutuhkan beberapa letupan energi yang hanya bisa diberikan oleh
proses inspirasional dan motivasional. Proses-proses tersebut menyempurnakan
efek mereka dalam memberikan energi, tidak dengan memaksa orang menuju arah
yang benar sebagaimana yang dilakukan oleh sebuah mekanisme pengendalian,
tetapi dengan memuaskan kebutuhan pokok manusia akan prestasi, rasa
memiliki, pengakuan, harga diri, sebuah perasaan dapat mengendalikan
hidup sendiri, dan mewujudkan cita-cita seseorang. Proses-proses tersebut
begitu dalam dan kuat dalam menyentuh kami dan menggugah tanggapan yang
begitu kuat.
Kotter menyatakan pendapat yang penting bahwa situasi yang berbeda akan membutuhkan gabungan kepemimpinan dan manajemen yang berbeda pula. Lanjutnya, gabungan pemimpin dan manajer dibutuhkan sepanjang berjalannya sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dengan kepemimpinan yang kokoh dan manajemen yang goyah dapat dengan mudah berjalan di luar kendali meskipun memiliki budaya kelompok yang kuat dan tingkatan inspirasi yang tinggi. Banyak perusahaan baru kurang memahami alasan ini.Sebaliknya sebuah perusahaan yang kuat pada sis manajemen dan lemah dalam sisi kepemimpinan bisa saja mampu melewati perubahan ,tetapi biasanya mendapati hasil yang buruk.
Manajemen dan kepemimpinan ialah dua hal yang amat
berbeda. Manajemen bertujuan menyelenggarakan sebuah proses yang mapan
dan berhasil dengan seefisien mungkin, menyingkirkan kemajemukan dan risiko.
Manajemen orang cenderung memiliki pendekatan yang sama, dengan sebuah sistem
pemberian imbalan dan hukuman. Kepemimpinan berkenaan dengan perubahan
untuk mencapai sebuah visi jangka panjang baru untuk perusahaan. Kepemimpinan
selalu tidak bisa meninggalkan keterlibatan risiko. Pemimpin harus memberi
inspirasi kolega-koleganya untuk mematuhi proses ini. Imbalan yang wajar
untuk keberhasilan atau kegagalan tidak mungkin membuat para kolega untuk
melakukan program perubahan. Para kolega akan perlu dimotivasi oleh satu
atau beberapa pendorong yang bekerja di tingkat emosional seperti sebuah
perasaan membutuhkan prestasi, harga diri dan kepemilikan. Pemimpin
harus sadar mengenai perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen dalam peran
mereka dan mendorong kolega-kolega senior untuk menjadi pemimpin sekaligus
manajer, menggunakan ketrampilan kepemimpinan, saat diperlukan di samping
ketrampilan manajemen yang biasa.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar